Setiap hari tanpa kita sadari, kita pasti melakukan komunikasi dengan orang-orang di sekitar, karena komunikasi pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan dari setiap manusia yang disebut sebagai makhluk sosial. Lalu untuk menuju pada komunikasi yang efektif tentu memerlukan keterampilan dalam memilih kata-kata yang tepat, mendengar dengan penuh perhatian, dan menyampaikan pesan yang dapat dimengerti oleh pendengar dengan akurat.
Baik di rumah maupun di lingkungan sosial lainnya, pasti sering terjadi miskomunikasi yang dapat mengarah kepada adu argumentasi, di tempat kerja bahkan dampaknya bisa lebih dahsyat. Menurunnya produktivitas karyawan tidak termotivasi, bahkan tindakan hukum merupakan konsekuensi dari buruknya komunikasi di tempat kerja.
Dengan mengubah strategi komunikasi, anda akan dapat memperbaiki beberapa hal secara nyata, untuk memperbaiki iklim komunikasi di perusahaan, anda perlu menerapkan beberapa perubahan penting seperti berikut ini. Pertama adalah Keterbukaan Komunikasi, ketika anda menempatkan sekelompok orang dengan kepribadian yang berbeda dalam satu ruangan selama 8 jam per hari, 5 hari per minggu, pastinya akan menimbulkan stress dari berbagai kepentingan yang menjadi salah satu sebab timbulnya konflik, dan untuk mencegah terjadinya konflik maka dapat diterapkan kebijakan pintu terbuka, dimana karyawan dapat dengan nyaman dan merasa aman ketika akan menyampaikan keluh kesahnya secara terbuka dan jujur.
Kedua, Hidupkan Iklim Komunikasi Tatap Muka, banyak perusahaan yang sangat tergantung pada bentuk teknologi e-mail sebagai sarana komunikasi mereka dengan pihak luar, termasuk dengan pelanggan dan mitra usaha, banyak juga perusahaan yang mengandalkan e-mail sebagai alat komunikasi internal mereka. Dampak logis dari iklim komunikasi seperti ini adalah karyawan cenderung lebih nyaman menggunakan perantara tekhnologi daripada harus berkomunikasi secara langsung.
Ketiga adalah, Hormati Perbedaan Budaya, karyawan berbeda etnis/suku merupakan situasi umum yang dapat anda jumpai di banyak perushaan nasional, apalagi multinasional. Karena itu semua karyawan perusahaan harus peka budaya dan menyadari perbedaan dalam cara orang dari berbagai etnis memahami kata-kata dan gerak tubuh (gesture). Selalu ciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengerti, dan peka, terhadap kebutuhan lawan bicara dari berbagai etnis dan agama.
Keempat Umpan Balik Faktual, semua karyawan berharap mendapat tanggapan atas apa yang dilakukannya, terutama karyawan yang merasa telah bekerja keras dengan sepenuh hati, karena mereka ingin mendapat pengakuan dan dihargai. Sedangkan yang kelima adalah Kendalikan Emosi Anda, mensosialisasikan budaya kerja profesional di kantor tidak mudah karena keanekaragaman kepribadian latar belakang karyawan.
Referensi : http://indonesiana.tempo.co/read/8492/2014/02/06/virjadh/cara-berkomunikasi-yang-efektif